MYTH: Conservation or Exploitation?

The student wearing slow loris mask

Merry Christmas…

Hoo..hoo..hooo

We share a story about slow lorises with all of you from local people in Sunda. Our research assistant, Ferryandi, is a Sundanese and has heard this story since childhood. He also interviewed one local Sundanese person in Cipaganti (the old people) to get these interesting stories.

Come on, let’s hear the story…

Talking about “myths” is very closely related to things that we hear from generation to generation, something in the scope of hereditary basis. But some belief in mythical stories even though the stories are illogical.  Usually, the myths circulate are closely related to the occult, magic to superstition. Even though technology has become more sophisticated, the myth about this slow loris is still a belief for some regions. This story is related to my work as a Research Assistant in the Observation of the Javan Slow Loris. In some areas, it is believed that slow lorises are nocturnal primates that harbor many myths or are often called unlucky by local people. Some of the myths heard from old people were that it can be bad luck when we catch slow lorises and make them pets. In addition, when we hunt or hurt the slow loris until the blood drip onto the ground, the land will become barren. When we consume or drop the part of their body, such as the bone, it will be a disaster or cause of disease.

Wow… It’s scary…

Next….

Climbing down

Another story comes from the wizarding world. The body parts of the slow loris can be used as a medium for magic or witchcraft. The part of the body, such as bones and skin, is believed to bring down our rival’s business and destroy the company of our competitors. The bile and blood of slow loris are also used as magic oil, as Ilmu Pelet (black magic can make someone love you) and another black magic. NOT TO BE IMPLIED…

 It seems unreasonable indeed; it feels like a surprise. It’s hard to believe what is circulating among some local people, but that’s the chronology of the slow loris myth.  Ironically, the story about the slow loris has made it the object of poaching and is one of the reasons for the decline in the slow loris population in its habitat.

Even if the mythical stories about slow lorises are true or not, good or bad. The important thing to remember is that the slow loris is a protected animal with less and less presence in nature.

So, if we compare ourselves to believing the myth, shouldn’t we save it?

Introducing slow loris to students in kinda garden

Selamat Natal…

Hoo..hoo..hooo

Kami membagikan cerita tentang kukang dengan Anda semua dari orang lokal di Sunda. Asisten peneliti kami, Ferryandi, adalah orang Sunda dan telah mendengar cerita ini sejak kecil. Ia juga mewawancarai salah satu orang Sunda lokal di Cipaganti (orang tua) untuk mendapatkan cerita menarik tersebut. Yuk, simak ceritanya…

Berbicara tentang “mitos” sangat erat kaitannya dengan hal-hal yang kita dengar secara turun-temurun, sesuatu yang dalam lingkup dasar turun temurun. Tetapi beberapa orang percaya pada cerita-cerita mistis meskipun cerita-cerita itu tidak logis. Biasanya mitos-mitos yang beredar erat kaitannya dengan ilmu gaib, sihir hingga takhayul. Meski teknologi sudah semakin canggih, mitos tentang kukang ini masih menjadi kepercayaan di beberapa daerah. Cerita ini terkait dengan pekerjaan saya sebagai Asisten Peneliti di Pengamatan Kukang Jawa. Di beberapa daerah, kukang dipercaya sebagai primata nokturnal yang menyimpan banyak mitos atau sering disebut sial oleh masyarakat setempat. Beberapa mitos yang didengar dari orang tua adalah bahwa bisa menjadi nasib buruk ketika kita menangkap kukang dan menjadikannya hewan peliharaan. Selain itu, ketika kita berburu atau melukai kukang sampai darahnya menetes ke tanah, tanah akan menjadi tandus. Ketika kita mengkonsumsi atau menjatuhkan bagian tubuh mereka, seperti tulang, itu akan menjadi bencana atau penyebab penyakit.

Wah… ngeri juga…

Lanjut..

Kisah lain datang dari dunia sihir. Bagian tubuh kukang dapat digunakan sebagai media sihir atau santet. Bagian tubuh, seperti tulang dan kulit, diyakini dapat menjatuhkan bisnis saingan kita dan menghancurkan perusahaan pesaing kita. Empedu dan darah kukang juga digunakan sebagai minyak sakti, seperti Ilmu Pelet dan ilmu hitam lainnya. TIDAK UNTUK DITIRU…

 Tampaknya memang tidak masuk akal; rasanya seperti kejutan. Sulit dipercaya apa yang beredar di kalangan sebagian masyarakat setempat, namun begitulah kronologis mitos kukang. Ironisnya, cerita tentang kukang membuatnya menjadi objek perburuan dan menjadi salah satu penyebab penurunan populasi kukang di habitatnya.

Bahkan jika cerita mitos tentang kukang itu benar atau tidak, baik atau buruk. Hal penting yang perlu diingat adalah kukang merupakan hewan yang dilindungi yang keberadaannya semakin berkurang di alam. Jadi, jika kita membandingkan diri kita dengan mempercayai mitos, bukankah kita harus menyimpannya?

Betul betul betul..